Sabtu, 24 Maret 2012

Desa Ciwaringin


DESA CIWARINGIN
Sekitar Abad ke-18 sepanjang sungai Ciwaringin masih hutan belantaran. Pada suatu hari datanglah dua orang kesatria dari tanah wetan yang bernama Tubagus Ismail dan Tubagus Lima. Kedua kesatria tadi adalah keturunan KAsultanan Cirebon dari Sultan Hairudin.
Adapun Maksud dan tujuan kedua kesatria tadi ke hutan belantara adalah untuk menghindari tekanan pemerintahan Belanda yang pada waktu itu Kasultanan di pegang oleh Matangaji pengganti Sultan Hairudin II. Tempat persembunyian mereka tidak di ketahui Belanda , lama kelamaan kedatangan orang-orang dari daerah lain ke tempat mereka sehingga tempat itu makin banyak penghuninya terlebih setelah Tubagus Ismail mendirikan suatu perdukuhan untuk mengaji dan Tubagus Lima membangun langgar yant terletak sebelah timur sungai Ciwaringin. Setelah berkeluarga Tubagus Ismail dikaruniai dua orang putra yang diberi nama Tubagus Kasa dan Tubagus Sulaima Giri. Tubagus Kasa berdiam di tempat ayahnya itu di Ciwaringin, sedangkan Tubagus Sulaima Giri di Plered, peristiwa itu terjadi setelah perang Kedingdong yaitu sekitar tahun 1830 dan Tubagus Kasa pun ikut berjuang melawan Belanda. Pada tahun 1901 dibangun sebuah Balai Desa terletak sebelah selatan jalan raya Cirebon-Bandung. Desa itu diberi nama Desa Ciwaringin sesuai dengan nama sungai. Disebut Ciwarigin kerena di ujung sungai tersebut terdapat sebuah pohon beringin yang besar, tinggi dan rindang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar