DESA LEMAH TAMBA
Raden
Walangsungsang Secara diam-diam meninggalkan Keraton Pajajaran untuk menuntut
ilmu dan mamperdalam Syariat Islam. Perjalanan Raden Walangsungsang menuju kea
rah Timur dan sampailah di Kaki Gunung Berapi. Di tempat itu ia berguru kapada
Danur Warsi kemudian diberi cincin Ampal oleh gurunya yang punya banyak
khasiat.
Selanjutnya
Raden Walangsungsang dinikahkan dengan
putrinya yang cantik jelita bernama Nyai Mas Ratu Ending Geulis. Setelah cukup
lama Raden Walangsungsang dan istrinya berada di Kaki Gunung Berapi, merekapun
kemudian pamit melanjutkan pengembaraannya. Raden Walangsungsang beserta istri
melanjutkan perjalanan menuju perguruan Gunung Jati. Karena merasa lelah
setelah perjalanan jauh mereka beristirahat disuatu tempat dibawah pohon,
teringat akan pesan dan nasehat sang Ibunya Nyai Mas Subang Larang, apabila
mengalami sakit atau lelah, cungkillah tanah dengan kujang pusaka dan balurkan
ke bagian tubuh yang sakit maka hilanglah rasa lelah dan rasa sakit itu dan
akan terpancar air dari dalamnya.
Tempat mata
air itupun menjadi sebuah sumur dengan sebutan sumur Karomat sedabgkan daerah
sekitar itu dikenal dengan nama Pademangan Cikujang. Pademangan Cikujang
selanjutnya diganti dengan nama Lemah Tamba yang artinya tanah dapat dijadikan
obat.
Hati2 byk kuncen minta duit disitu sampai belasan juta tp hasil nol dgn berbagi alasan
BalasHapus